Petanque (diucapkan [pe.tɑ̃ːk] dalam bahasa Prancis atau pay/tah~k atau petong) awalnya merupakan permainan tradisional asal negara Prancis yang merupakan pengembangan dari permainan zaman Yunani Kuno sekira abad ke-6 SM, versi modern dari permainan petanque diperkenalkan oleh Jules Boule Lenoir pada tahun 1907 di kota La Ciotat, di Provence, di selatan Prancis.
Kata Petan berasal dari kata Les Ped Tanco atau Petanca berdasar dialek Provençal dari bahasa Occitan yang berarti kaki rapat, salah satu teknik dasar bermain petanque adalah kaki yang rapat tidak mengangkat kaki yang menapak ke tanah.
Agar bisa dikembangkan sebagai cabang olahraga prestasi permainan tradisional ini distandarkan dan dibuat aturan baku yang berlaku universal, dengan induk olahraga petanque internasional bernama Fédération Internationale de Pétanque et Jeu Provençal (FIPJP) yang didirikan di Marseille, Prancis pada tahun 1958.
Pada awal abad ke-6 SM orang Yunani Kuno sudah memainkan permainan melempar koin, batu datar, dan bola batu, disebut spheristics. Bangsa Romawi Kuno memodifikasi permainan dengan menambahkan target yang harus didekati sedekat mungkin. Variasi Romawi dibawa ke Provence (wilayah selatan Prancis) oleh tentara
Romawi dan pelaut. Pada sebuah makam Romawi di Florence wilayah Italia, terdapat nisan yang menggambarkan tentang orang bermain permainan ini dengan dekorasi pada nisannya terlihat orang yang sedang membungkuk untuk mengukur poin. Dalam perkembangannya setelah itu masyarakat Roma, menggantikan target yang awalnya bola batu dengan bola kayu. Pada Abad Pertengahan Erasmus menyebut permainan itu sebagai globurum, tetapi selanjutnya oleh berbagai kalangan lebih dikenal sebagai ‘boule,’ atau bola, dan permainan ini mulai dimainkan di seluruh Eropa.
Raja Henry III dari Inggris melarang permainan itu dan menggantikannya dengan pemanah, dia ingin warganya lebih berlatih memanah sebagai bela negara dibanding memainkan bole. Pada abad 14, Charles IV dan Charles V dari Prancis juga melarang seluruh olahraga untuk rakyat jelata, yang boleh berolahraga hanya kalangan bangsawan. Larangan ini baru pada abad ke-17 dicabut.
Pada abad ke-19, di Inggris olahraga permainan ini disebut dengan lawn-bouwling, sedangkan di Prancis, olahraga ini tetap dikenal sebagai boule yang dapat dimainkan di seluruh lapisan masyarakatnya. Meissonnier seorang seniman Prancis membuat dua lukisan menunjukkan orang-orang bermain game. Sedangkan Honoré de Balzac dalam La Comédie humaine menggambarkan permainan ini dalam dramanya.
Di Prancis Selatan boule telah berevolusi menjadi jeu Provençal (boule lyonnaise) mirip dengan petanque, kecuali ukuran lapangannya yang jauh lebih besar dari petanque dan pemain harus berlari tiga langkah sebelum membuang bola. Permainan ini dimainkan di desa-desa di seluruh Provence, pada lapangan tanah di bawah naungan pohon. Permainan ini diceritakan secara rinci pada memoar novelis Marcel Pagnol.