Saturday, 4 January 2014

Sikap Badan Setelah Melempar Lembing

Posted by bayu hidayat on 12:25 with No comments

Setelah kaki kanan di tolakkan keatas dan kedepan mendarat kaki diangkat kebelakang lemas lalu badan agak miring dan condong kedepan kaki kiri ke belakang lemas kemudian tangan kanan dengan siku agak dibengkokkan berada di bawah dekat keperut dan tangan kiri lemas kebelakang sehingga pandangan kearah jalannya lembing sampai jatuh.
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Lempar Lembing.
Pelempar lembing adalah seseorang yang mempunyai daya ledak otot lengan bahu yang besar dan mempunyai kekuatan serta ketepatan langkah dalam melakukan awalan sebelum lembing dilepaskan (Adisasmita, 1986:7). Oleh karena itu pelempar yang tidak mempunyai ketepatan dalam melangkah sama halnya tidak mempunyai harapan untuk mencapai prestasi yang maksimal. Unsur dasar dari suatu prestasi lempar lembing adalah ketepatan dalam melangkah pada saat awalan, hal ini merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kemampuan seseorang untuk melempar sejauh mungkin. Disamping itu faktor utama yang harus diperhatikan adalah cara pegangan dan unsur fisik seperti kekuatan, kelentukan, kecepatan dan daya ledak otot. Komponen-komponen ini tidak boleh diabaikan oleh pelempar, pelatih termasuk juga guru penjas dalam mengajar.
Faktor Lain Yang Harus di Perhatikan pada saat Melempar Lembing.
Kemudian faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah kesalahan dalam melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:
1). Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau sebaliknya terlalu lambat.
2). Sewaktu lari, lembing didiamkan saja
3). Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu
4). Kaki kanan tidak dikencangkan
5). Lemparan tidak diikuti siku kanan
6). Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar
7). Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan
8). Sudut lempar kurang atau terlalu besar
9). Tidak dapat memelihara keseimbangan 
Peraturan Umum Dalam Lempar Lembing.
Peralatan Lembing.
Lembing terdiri tiga bagian yaitu;
mata lembing, badan lembing dan tali pegangan. Badan lembing terbuat dari metal dan mata lembing yang lancip terpasang ujung depan yang panjang.
Peraturan tentang spesifikasi lembing putra dan putri adalah sangat komplek, dalam rangka menjamin melayang dan menancapnya lembing yang sah. Manager Teknik harus berhati-hati dalam menjamin bahwa semua lembing yang akan digunakan dalam suatu perlombaan harus memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang ditetapkan.
Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan lembing putri 600 gram. Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 – 2.70 m, sedangkan panjang lembing putri 2.20 – 2.30 m.
Lintasan Awalan Lempar Lembing.
Panjang lintasan awalan lempar lembing harus tidak lebih dari 36.50 m dan tidak kurang dari 30 m, harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4 m terpisah dan lebar garis 5 cm.
Lengkung Batas Lempar Lembing.
Lengkung lempar dibuat dari kayu atau meta dicat putih dipasang datar dengan tanah, dan merupakan suatu busur atau lengkung suatu sirkel yang bergaris tengah radius 8 m. Garis lengkungnya sendiri selebar 7 cm. Garis sepanjang 0.75 m dibuat sebagai perpanjangan dari lengkung lempar dan siku-siku terhadap garis paralel lintasan lari awalan   

 Sektor Lemparan

Garis ini terkait dengan sisi dalam garis paralel lintasan awalan yang ditarik dari titik pusat lengkung batas lempar dengan sudut 29o
Penilaian Lempar Lembing
Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan bendera putih, untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan benar dan bendera merah untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan salah. Suatu lemparan diukur dari tanda yang terdekat dengan kepala lembing, sampai ke bagian dalam ujung lingkaran lalu mengukur antara tanda tersebut. Kemudian beberapa unsur penilaian dalam lempar lembing adalah cara memegang lembing dan pendaratan atau jatuhnya lembing 
Dikatakan bahwa“Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan, lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan”. Lebih lanjut Ballesters (1993:117) menjelaskan bahwa “Suatu lemparan dianggap sah bila mata lembing harus menyentuh tanah sebelum bagian lembing yang lain, dan jatuh sepenuhnya di dalam atau di sisi dalam dari sektor pendaratan lembing.

0 comments:

Post a Comment