Ilmu gizi digunakan untuk meneliti berbagai macam gizi yang berperan dalam tubuh manusia. Ilmu ini sudah lama dikenal oleh manusia dari zaman purba dahulu. Hingga pada abad ke 19 dna 20 ilmu ini semakin berperan penting dalam peradaban manusia. Hingga perkembangan sejarah manusia, ilmu ini pun juga ikut berkembang seiring dengan zaman. Mengalami berbagai evolusi dan penyempurnaan hingga saat ini masih dipakai untuk meneliti dan mengetahui tentang gizi. Ilmu ini meneliti bagaimana peran gizi bagi tubuh, dengan melalui berbagai percobaan yang bertahap dengan menggunakan sample makanan. Sehingga kita mengetahui seberapa pentingnya makanan sehat itu dan kerugian dari konsumsi makanan yang tidak layak.
Peran Penting Ilmu Gizi
Ilmu gizi meneliti bagaimana kondisi suatu jenis bahan makanan yang akan dikonsumsi. Baik atau tidakkah suatu makanan tergantung bagaimana hasil dari sebuah penelitian. Makanan yang yang akan kita konsumsi harus melalui tes uji lab dengan menggunakan ilmu gizi sebagai acuan utamanya.
Didalam ilmu ini biasanya akan menerapkan berbagai pendapat para ahli kesehatan dan gizi sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan nilai takaran. Meneliti bagaimana kandungan unsur kimianya, nilai gizinya, takaran penyajiannya hingga manfaat yang didapat. Semua itu melalui hasil tes uji coba pada sample makanan. Unsur-unsur yang kurang bermanfaat akan dibuang serta mengontrol terjadinya kembali unsur-unsur tersebut.
Perkembangan Ilmu Gizi Dari Beberapa Abad
Sejak zaman purba dahulu, ilmu gizi memang sudah tercipta dikalangan masyarakat hanya saja kondisi alam serta sarana yang digunakan masih minim dan bersifat purbakala. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia yang semakin canggih, akhirnya ilmu ini mengalami evolusi yang kian pesat. Di Indonesia sendiri ilmu ini berkembang sejak pertengahan abad ke-19. Namun baru dilembagakan pada tahun 1934 dengan nama institut Voor Onderzoek der Volksvoeding atau IOVV yang lokasinya di Bogor.
Penelitian gizi yang mengarah pada kepentingan Nasional baru dikembangkan sejak tahun 1950, setelah pengelolaan IVV diambil alih pemerintah Republik Indonesia. Pada zaman Yunani ilmu disebut sebagai Hipocrates yaitu peranan makanan terhadap penyembuhan penyakit (dasar ilmu dietetika). Di tengah abad tersebut hipocrates dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran yang berspekulasi menegnai peran makanan dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit.
Manfaat Ilmu Gizi Bagi Kehidupan
Selain berawal dari berbagai sejarah kuno dan masa kini, ilmu ini berkembang sangat pesat. Dan tentunya memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya ilmu ini maka kita tidak tahu apa saja manfaat suatu makanan, kandungan zatnya serta bahaya dari kerugian yang ditimbulkan. Untuk itulah peran ilmu gizi memang sudah diakui sejak dulu dan hak paten dalam setiap kondisi apapun.
Peran Penting Ilmu Gizi
Ilmu gizi meneliti bagaimana kondisi suatu jenis bahan makanan yang akan dikonsumsi. Baik atau tidakkah suatu makanan tergantung bagaimana hasil dari sebuah penelitian. Makanan yang yang akan kita konsumsi harus melalui tes uji lab dengan menggunakan ilmu gizi sebagai acuan utamanya.
Didalam ilmu ini biasanya akan menerapkan berbagai pendapat para ahli kesehatan dan gizi sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan nilai takaran. Meneliti bagaimana kandungan unsur kimianya, nilai gizinya, takaran penyajiannya hingga manfaat yang didapat. Semua itu melalui hasil tes uji coba pada sample makanan. Unsur-unsur yang kurang bermanfaat akan dibuang serta mengontrol terjadinya kembali unsur-unsur tersebut.
Perkembangan Ilmu Gizi Dari Beberapa Abad
Sejak zaman purba dahulu, ilmu gizi memang sudah tercipta dikalangan masyarakat hanya saja kondisi alam serta sarana yang digunakan masih minim dan bersifat purbakala. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia yang semakin canggih, akhirnya ilmu ini mengalami evolusi yang kian pesat. Di Indonesia sendiri ilmu ini berkembang sejak pertengahan abad ke-19. Namun baru dilembagakan pada tahun 1934 dengan nama institut Voor Onderzoek der Volksvoeding atau IOVV yang lokasinya di Bogor.
Penelitian gizi yang mengarah pada kepentingan Nasional baru dikembangkan sejak tahun 1950, setelah pengelolaan IVV diambil alih pemerintah Republik Indonesia. Pada zaman Yunani ilmu disebut sebagai Hipocrates yaitu peranan makanan terhadap penyembuhan penyakit (dasar ilmu dietetika). Di tengah abad tersebut hipocrates dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran yang berspekulasi menegnai peran makanan dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit.
Manfaat Ilmu Gizi Bagi Kehidupan
Selain berawal dari berbagai sejarah kuno dan masa kini, ilmu ini berkembang sangat pesat. Dan tentunya memiliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya ilmu ini maka kita tidak tahu apa saja manfaat suatu makanan, kandungan zatnya serta bahaya dari kerugian yang ditimbulkan. Untuk itulah peran ilmu gizi memang sudah diakui sejak dulu dan hak paten dalam setiap kondisi apapun.
0 comments:
Post a Comment