Wednesday, 29 January 2014

IKTERUS FISIOLOGIS

Posted by bayu hidayat on 11:07 with No comments
IKTERUS FISIOLOGIS
Ikterus fisiologis adalah peningkatan kadar bilirubin dalam darah dalam satu minggu pertama kehidupannya. Pada hari ke 2-3 dan puncaknya di hari ke 5-7, kemudian akan menurun pada hari ke 10-14, peningkatannya tidak melebihi 10 mg/ddl pada bayi atterm dan < 12 mg/dl pada bayi permatur. Keadaan ini masih dalam batas normal.


Manifestasi klinis
Pengamatan ikterus paling baik dilakukan dengan cahaya sinar matahari. Salah satu cara pemeriksaan derajat kuning pada BBL secara klinis, sederhana dan mudah adalah dengan penilaian menurut Kramer (1969). Caranya dengan jari telunjuk ditekankan kepada tempat-tempat yang tulangnya menonjol seperti hidung, dada, lutut dan lain-lain. Tempat yang ditekan akan tampak pucat atau kuning. Penilaian bilirubin pada masing-masing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel derajat ikterus menurut kramer (1969).
Zona     Bagian tubuh yang kuning     Rata2 serum bilirubin indirek (umol/l)
1     Kepala dan leher     100
2     Pusat-leher     150
3     Pusat-paha     200
4     Lengan+tungkai     250
5     Tangan+kaki     >250
Tanda dan gejala
Warna ikterus (kuning) pada kulit, konjungtiva dan mukosa
Pencegahan

Pengawasan ANC yang baik
Menghindari pemberian obat-obatan pada masa kehamilan seperti sulfanamida dan lain-lain
Pemberian ASI sedini mungkin (early feeding)
Mempercepat metabolisme bilirubin, yaitu dengan menambahkan glukosa yang terdapat dalam ASI
Pengeluaran bilirubin

Protein albumin dalam ASI merupakan transportasi bilirubin, albumin mengikat bilirubin agar mempermudah proses ekstraksi bilirubin jaringan kedalam plasma. Hal ini mengakibatkan bilirubin plasma meningkat, tetapi tidak berbahaya karena bilirubin ada dalam ikatan albumin.
Penatalaksanaan

Pemberian ASI yang adekuat
Anjurkan ibu menyusui sesuai dengan keinginan bayinya, paling tidak setiap 2-3 jam
Jemur bayi dalam keadaan telanjang dengan sinar matahari pukul 7-9 pagi

Pemberian terapi sinar matahari sehingga bilirubin diubah menajdi isomer foto yang tidak toksik dan mudah dikeluarkan tubuh karena mudah larut dalam air
Tujuan utama penatalaksaan ikterus fisiologis adalah mengendalikan agar kadar bilirubin tidak meningkat 4-5 mg/dl dalam 24 jam, karen adapat menyebabkan ensefalopati bilirubin yaitu bilirubin indirek (tak terkonjugasi) akan direabsorpsi kembali melalui sirkulasi enterohepatik ke aliran darah dan menembus sawar otak yang akan menimbulkan bayi lethargi, kejang, bayi malas menghisap dan malas minum.

0 comments:

Post a Comment